PURWOREJO. BADUGA NEWS – Maraknya Judi Online (Judol) dan judi Toto Gelap (Togel) di tengah masyarakat sangat membuat resah di semua kalangan. Bila dibiarkan hal tersebut diduga bisa meningkatkan tindak kejahatan serta kriminalitas di lingkungan masyarakat.
Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, judi online dan togel juga marak terjadi dan seperti ada pembiaran
dari pihak terkait.
Judi online di era digital semakin marak dengan berbagai promosi dan tingkat partisipan yang sangat tinggi.
Meski dilarang dalam Pasal 303 KUHP.
Jalan untuk ikutan ajang keberuntungan ini sangat mudah melalui berbagai aplikasi dan website yang dapat diakses melalui HP.
Judi jenis ini juga kerap berkamuflase dengan istilah lain sehingga tidak sedikit orang tak sadar telah terlibat praktik yang melanggar hukum ini.
Orang yang tahu dan mengerti hukum seharusnya tidak penasaran, apalagi coba-coba “pasang” di situs ilegal.
Selain melanggar undang-undang, ada banyak dampak negatif ketika anda terlibat perjudian dalam bentuk apapun.
Tentu saja, manajemen finansial akan terganggu, bahkan rusak, mental pun berpotensi terganggu ketika larut dalam harapan palsu menang judi.
Sedangkan togel di era digital ini pembelian bisa melalui handphone dan para pembeli tidak menerima kupon seperti dulu.
Namun ada juga beberapa agen di kecamatan yang masih menggunakan kupon atau yang sering disebut bonggol untuk disetorkan ke para bandar.
Ketua LSM TAMPERAK (Tameng Perjuangan Rakyat Anti Korupsi) DPW Jawa Tengah, Sumakmun ketika ditemui di Kantornya di Jalan Dewi Sartika Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (12/09/2024) kepada wartawan mengatakan bahwa, “Kami meyakini selama ini judi online dan togel masih tetap beroperasi di Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Purworejo.
“Terus terang saya tidak yakin kalau petugas tidak mengetahui adanya judi Togel yang lagi marak di masyarakat, apalagi hasil pengamatan saya selama ini para bandar itu merupakan pelaku lama. Ini sangat disayangkan, harus ada tindakan dari pihak kepolisian,” tegas Sumakmun saat ditemui di Kantor LSM Tamperak DPW Jawa Tengah yang berlokasi di Jalan Dewi Sartika Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (12/09/2024).
Dijelaskannya, dalam aksinya tersebut untuk mengelabui petugas, para penjual kupon togel tidak memberikan kupon asli, pembeli hanya diberi kertas rekapan lain yang tidak ada logo togelnya atau terkadang mereka membeli melalui handphone.
“Kalau ini dibiarkan jelas meresahkan dan merugikan masyarakat. Karena para pembeli kupon togel kebanyakan dari kalangan masyarakat menengah ke bawah, seperti masyarakat pedesaan, tukang becak, pekerja buruh dan lainnya,” jelasnya.
Red. Baduga news tim jateng