Selasa, Juni 17, 2025
BerandaTNI-POLRILangkah Kemanusiaan di Tanah Kabut: Prajurit TNI Mengetuk Pintu Honai, Menyembuhkan Luka...

Langkah Kemanusiaan di Tanah Kabut: Prajurit TNI Mengetuk Pintu Honai, Menyembuhkan Luka Rakyat

BADUGANEWS || PUNCAK – Di tanah tinggi yang diselimuti kabut dan dingin yang menusuk, prajurit-prajurit Wira Yudha Cakti kembali menorehkan kisah kemanusiaan yang tak lekang oleh waktu. Kali ini, melalui Pos Kout Sinak, mereka hadir di Kampung Gigobak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, bukan dengan senjata terhunus, melainkan dengan stetoskop dan setangkai senyum tulus. (17/6/2025). 

Mereka berjalan dari honai ke honai, rumah tradisional penuh makna yang menjadi saksi kehidupan warga Papua. Tidak menunggu rakyat datang, tetapi justru menyapa dan mengetuk setiap pintu kehidupan. Seorang bapak tua yang duduk lesu di depan rumah, seorang ibu yang mendekap bayi dengan mata penuh harap, hingga pemuda yang menyapa di jalan — semua menjadi bagian dari misi suci: pelayanan kesehatan langsung dari hati.

•BACA JUGA : Satgas Yonif 131/Brajasakti Membantu Mengajar di Sekolah Perbatasan Papua

“Begitu mereka melihat kami, mereka langsung mendekat dan berkata, ‘Pak tentara, tolong periksa saya, sudah lama tidak berobat,'” tutur Letda Ckm Muh. Akbar, Amd.Kep, Danpos Kout Sinak, dengan mata yang tak bisa menyembunyikan haru.

“Ini bukan sekadar pengobatan, ini bentuk nyata kehadiran negara di tengah rakyatnya. Kami tak hanya membawa obat, tapi juga harapan dan kasih sayang.”

Dibantu oleh tim kesehatan Satgas Yonif 700/WYC, warga diperiksa tekanan darah, diberikan pengobatan sesuai keluhan, serta diedukasi pentingnya menjaga kesehatan di tengah keterbatasan fasilitas. Tak sedikit warga yang ditemui di jalan langsung menghentikan langkah mereka demi mendapatkan pelayanan medis. Di sinilah letak heroiknya: TNI menjadi pelita di tengah keterisolasian.

••SIMAK PULA : Upacara Bendera Tujuh Belasan Bulan Juni 2025 di Makodim 0708/Purworejo Berjalan Khidmat dan Lancar

Seorang mama Papua dengan anak kecil di gendongan tersenyum lebar, sembari berkata, “Anak tentara baik hati, Tuhan berkati.” Kalimat sederhana itu menggambarkan betapa besar dampak dari sentuhan kemanusiaan ini.

Di tengah sunyi Pegunungan Tengah, langkah kaki para prajurit tak hanya menggetarkan tanah, tapi juga menghangatkan jiwa. Mereka bukan sekadar penjaga batas, tapi juga pelindung harapan. (*)

Autentikasi : Pen Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 700 Wira Yudha Cakti

Kontributor : Jhon.

Baduga News
Baduga News
KRITIS-REALISTIS-PROFESIONAL
RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments