Selasa, Juli 1, 2025
BerandaTNI-POLRIDoa dari Tengah Sunyi: Ibadah di Tengah Ancaman, Harapan di Pos Satgas...

Doa dari Tengah Sunyi: Ibadah di Tengah Ancaman, Harapan di Pos Satgas TNI Eromaga

BADUGANEWS || ERONGGOBAK, DISTRIK OMUKIA – Dalam sunyi yang tidak biasa, di tengah tanah dingin yang menyimpan bayang-bayang ketegangan, suara doa kembali menggema dari Pos Eromaga. Di sinilah, prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti tetap berdiri, bukan hanya sebagai penjaga wilayah, tetapi juga sebagai penjaga iman dan harapan. (29/6).

Hari itu, langit Omukia murung seperti menyimpan cerita luka. Hanya segelintir warga Kampung Eronggobak yang hadir dalam ibadah bersama, karena sebagian besar dari mereka masih memilih mengungsi demi keselamatan—ancaman dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) masih membayangi. Namun di tengah keterbatasan itulah, cahaya kecil harapan menyala dari dalam Pos TNI.

> BACA PULA : Satgas TNI Hadir Untuk Rakyat: Dirikan Tenda Pengungsian di Tigilis Sinak

Ibadah dipimpin oleh Pratu Wiger, seorang putra Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur—dengan suara yang tenang dan doa yang penuh harap. Ia tidak sendiri. Bersama rekan-rekan personel Nasrani lainnya, mereka tak sekadar berdiri sebagai tentara, tapi juga sebagai pelayan iman bagi warga yang rindu akan damai.

Letda Inf Sudirman, Danpos Eromaga, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi yang memaksa masyarakat memilih ibadah di pos militer daripada di gereja mereka sendiri.

“Sedih rasanya, ketika rumah Tuhan yang seharusnya menjadi tempat paling aman malah ditinggalkan karena rasa takut. Tapi kami akan terus membuka pintu Pos Eromaga sebagai tempat ibadah, sampai rasa takut itu bisa berubah menjadi rasa aman kembali,” tuturnya lirih.

>> SIMAK PULA : Satgas TNI Bangun Honai, Merawat Adat dan Menjaga Hati Rakyat

Ada kesunyian yang terasa dalam setiap bait doa yang dilantunkan, bukan karena kurangnya jemaat, melainkan karena rindu akan kedamaian yang belum pulih. Namun di sinilah, di tengah segala ancaman dan keterbatasan, TNI hadir tak hanya sebagai penjaga tanah air, tapi juga penjaga jiwa.

Ibadah di Pos Eromaga bukan hanya sebuah kegiatan keagamaan. Ia adalah simbol perlawanan terhadap ketakutan. Ia adalah tanda bahwa meski gelap masih membayang, cahaya tak pernah benar-benar padam.

Dan dari tanah pegunungan Puncak yang terluka, doa-doa itu terus melambung. Bersama harapan. Bersama TNI. Bersama Indonesia. (*)

Autentikasi : Pen Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 700 Wira Yudha Cakti

Kontributor : Bro Jhon.
Publisher : Redaksi.

Baduga News
Baduga News
KRITIS-REALISTIS-PROFESIONAL
RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments